Bagi yang naik MRT bisa
turun di Stasiun Bayfront atau Stasiun Marina Bay. Dari sana tinggal jalan kaki
sekitar 10-15 menit. Saat itu saya memenuhi undangan dulu di Gedung Marina Bay
Sands Ballroom di lantai 8. Sekar menunggu di front office sembari jalan-jalan
sekitar hotel.
Pekerjaan usai hingga
pukul 15.00 saya dan Sekar langsung menghirup udara di luar gedung sambil
mengabadikan momen di sekitarnya. Angin sejuk dan perahu-perahu berseliweran di
sungai. Saya ajak Sekar ke roof top Marina Bay Sands tapi ia lebih memilih
sightseeing di luar gedung, jadi saya menurut saja keinginan anak.
Sepatu saya ganti
sandal jepit. Mau jalan-jalan di sana sebaiknya pakai sandal yang nyaman karena
akan melalui banyak jalur pedestrian.
Oh ya, Marina Bay Sands
ini hasil karya arsitek kawakan Moshe Safdie yang terdiri dari 3 menara yang
disatukan dengan perahu raksasa di atasnya, merupakan ikon Singapura yang
paling banyak diambil gambarnya.
Dalam Marina Bay Sands
ada Ballroom tempat berbagai acara berkelas, seperti acara yang telah saya
hadiri itu. Lalu ada kasino, mal, butik, tempat pertunjukan dan lain-lain
menjadi satu di dalam gedung tersebut.
Apa saja yang bisa
dinikmati di area Marina Bay Sands dan sekitarnya?
Tentunya taman yang
asri dengan bangku-bangku nyaman dan banyak. View sungai yang luas membentang dengan berbagai aktivitas di
sepanjangnya membuat mata tak luput memandang sekitarnya. Sangat moderen dan
berkelas.
Jalan sedikit ke luar
area Marina Bay Sands, menuju ART Science Museum. Jika terlihat bangunan berbentuk
bunga teratai, itu adalah museum edukasi tentang sains yang bagus banget buat
anak sekolahan. Di dalamnya ada pengenalan tentang bumi, planet dan segala hal
yang ada di angkasa luar. Tiket masuknya lumayan mahal jika dikonversikan ke
rupiah. Tetapi worth it dengan
wawasan yang didapat. Untuk anak sekolah pastinya harga lebih miring.
Menuju Merlion Park,
harus ditempuh dengan berjalan kaki melewati Helix Bridge. Lebih kurang 1 kilo
kalau berjalan kaki. Rasa capek tak akan dirasa karena ketika berjalan kaki
menuju ke sana, banyak spot foto cakep dan angin sejuk membuat nyaman saat
berjalan. Pokoknya di setiap spot wajib diabadikan karena menghasilkan banyak
angle foto yang bisa saja tak didapatkan orang lain.
Sesampainya di Merlion
Park, bisa istirahat dulu, sambil membeli es tebu asli yang segarnya minta
ampun. Saya dan Sekar sampai nambah dua kali. Di sekitar Merlion Park ada
kios-kios jajanan, seperti es krim, aneka kripik dan makanan ringan lainnya.
Harga kisaran $1 hingga $3.
Merlion Park sebagai simbol
transformasi Singapura yang tadinya adalah daerah pesisir dengan kehidupan
mayoritas nelayan dan menjadi kota metropolitan segarang singa. Jejak-jejak
kehidupan nelayan diabadikan melalui patung dengan tema “makan angin” kalau
dalam Bahasa Indonesia berarti “Nangkring atau Nongkrong sambil menikmati angin
segar di luar”
Makan Angin, sebagai kebiasaan menyenangkan warga Singapura di masa lampau |
Patung “Makan Angin”
mewakili kehidupan masyarakat Singapura di pesisir yang sering menghabiskan
waktu luangnya dengan bercengkrama di halaman rumah atau tepi pantai bersama
keluarga. Hal ini sering dilakukan sebagai salah satu aktivitas yang membuat
keluarga bahagia. Satu hal sederhana yang membahagiakan tentunya ya?
Jadi, ke dua tempat ini
sudah jadi kunjungan wajib kalau ke Singapura karena ikonik dan banyak spot
foto yang cakep. Jangan lupa cari tahu sejarahnya tentang sesuatu yang ditemui
agar tak kehabisan cerita. Dan cerita yang dikemas bisa beda dengan yang
kebanyakan.
4 comments
*knock ... knock ...* Ketuk pintu dulu ah ke blog baru Ani ^_^
ReplyDeleteAnakku paling suka makan es krim di kedai Fontain yg terletak di sekitar Merlion Park. Haduuh klo sdh disitu, susah diajak geser kemana mana lagi wkwkwk
ReplyDeleteAq naik ke atas gedung Marina bay sands cm nonton org berenang teh hihi.. keren nih blog barunya teh Ani 😊
ReplyDeleteMain2 ke Singapura asyik bgt kalo sama keluarga ya teh. Aku juga pingiiin
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--