Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai

By Food Travel Zone - January 09, 2018


Bunga Rafflesia Arnoldii yang menjadi ciri khas Bengkulu semakin populer dan membuat banyak orang ingin menyaksikan langsung penampakan bunga raksasa ini. Karena ketika sekolah sering disebut-sebut dan menjadi konten mata pelajaran Biologi dari SD hingga SMA. Jadi, wajar ya jika saya norak banget saat melihat langsung keberadaan bunga ini di habitatnya.

Saya sendiri dan sebagian besar orang ternyata salah kaprah menganggap Bunga Rafflesia Arnoldii adalah bunga bangkai padahal kedua bunga ini berneda spesies dan punya cara hidup serta berkembangbiak yang jauh berbeda satu sama lain.

Bahkan saya masih ingat, Guru Biologi SMP saya mengatakan bahwa Rafflesia Arnoldii adalah bunga bangkai karena mengeluarkan bau tak sedap. Jika saja saya tidak ikut FamTrip Bengkulu bersama Alesha Wisata, mungkin saja saya masih tersesat dengan pandangan ini. Saya akan percaya sama guru tentunya.

Tapi, sekarang saya mau meluruskan, berdasarkan penjelasan Pak Devy dan teman-teman dari Alesha Wisata, yang memandu selama perjalanan, berikut penjelasannya;
Rafflesia Arnoldii (Mekar hari ke-3)


Bunga Rafflesia

Merupakan tumbuhan parasit, tidak mempunyai akar, batang dan daun. Hidupnya numpang di pohon merambat dan Bunga Rafflesia memerlukan habitat hutan tersendiri untuk pertumbuhannya mengingat pertumbuhannya hanya bergantung pada inangnya maka jika inangnya mati, bunga pun ikut mati dan tidak tumbuh lagi.

Alat kelamin bunga putik dan benangsari Bunga Rafflesia terdapat pada bunga yang terpisah maka untuk proses penyerbukan diperlukan peran serangga. Bau bunga yang menyengat dapat mengundang serangga datang ke dalam mangkuk bungan untuk melakukan penyerbukan.

Bunga Rafflesia mempunyai 5 mahkota dan bisa mencapai diameter 1 meter untuk bunga yang paling besar. Sedangkan Rafflesia yang kami lihat saat kunjungan, memiliki diamete 60 cm. Rafflesia dapat bertahan mekar dalam 7 hari.

Bunga Rafflesia yang saya temui, jenisnya Rafflesia Arnoldii berada di Taba Penanjung, Liku 9. namun masih banyak jenis Rafflesia.

Bunganya sudah agak kuncup karena ini sudah hari ke-3 dari awal mekar sempurna


Bunga Bangkai

Menjelang petang kami menyempatkan mengunjungi Taman Konservasi Puspa Langka di Desa Tebat Monok, Kepahiang. Di sana, kami bertemu Pak Holidin, salah satu anggota komunitas penangkar Bunga Bangkai yang aktif berupaya melestarikan puspa langka ini bersama enam saudaranya.

Menurut penjelasan Pak Holidin, Bunga Titan Arum yang merupakan spesies dari Amorphophallus Titanum ini tumbuh dengan dua fase. Yakni, secara vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif, di atas umbi akan tumbuh batang dengan banyak daun. Kalau diperhatikan, layaknya pohon seperti biasa. 

Setelah beberapa tahun, daun akan layu dan umbi mengalami fase istirahat. Kalau beruang hibernasi, ya? Lamanya istirahat ini tidak tentu. Jika tanah subur dan cuaca bagus, maka umbi akan ditumbuhi bunga baru.



Amorphophallus Titanum

Setelah kelopak bunga layu muncul buah-buah ini  

Titan Arum mekar sempurna dalam waktu 24 jam dan bertahan dalam waktu 7 hari. Jika mahkota layu, akan tergantikan dengan buah berwarna oranye yang menempel pada batang. Satu buah ini biasanya berisi 2 hingga 3 biji. Biji-biji ini yang dibudidayakan menjadi umbi baru dan tumbuh secara vegetatif.

Jadi, jelas sekali perbedaan antara Bunga Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai ini. Baik secara fisik, fase pertumbuhannya hingga habitatnya. Dua puspa langka ini patut dipelihara dengan baik. Jangan sampai habitatnya terganggu oleh relokasi hutan. Karena bunga-bunga ini merupakan kekayaan bangsa dan menjadi banyak perhatian dunia.

Sifatnya yang endemik atau hanya tumbuh terbatas pada lingkungan tertentu saja, tentu ini adalah kelangkaan yang harus dijaga jangan sampai punah karena keegoisan manusia.


Langkah Pak Holidin dalam menangkar bunga Titan Arum secara mandiri adalah langkah yang sangat mulia. Walau tak ada dukungan secara materi namun ia bersama enam saudaranya tetap semangat mengerjakan sesuatu yang merupakan upaya penyelematan flora yang banyak menjadi tujuan penelitian para ilmuwan ini.  


Apalagi Bunga Rafflesia Arnoldii sudah ada ketetapannya dalam Keputusan Presiden No.4 Tahun 1993 sebagai bunga nasional, ditandatangani Presiden Soeharto pada 9 Januari 1993. Yang menetapkan bahwa Bunga Rafflesia Arnoldii sebagai puspa langka di samping Bunga Melati sebagai puspa bangsa dan Anggrek Bulan sebagai puspa pesona.

Jika ingin mengunjungi kawasan puspa langka, bisa langsung dari Bandara Fatmawati Soekarno yang dapat ditempuh dengan 2-3 jam perjalanan. Jika ingin lebih mudah, bisa menghubungi Alesha Wisata

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Saya pikir sama saja, ternyata ada perbedaannya ya. Dari dulu selalu disebut kalau bunga bangkai itu ya raflesia arnoldi. Jadi tambah pengetahuan saya :)

    ReplyDelete
  2. Aku dulu juga sempat mengira klo raflesia dan bunga bangkai adalah bunga yg sama. Pas satu kosan sama anak Pertanian, baru tau klo itu adalah dua tanaman yg berbeda. Itu warna buahnya cakep bgt.

    ReplyDelete