Menembus Lorong Sejarah di Kota Bengkulu

By Food Travel Zone - May 26, 2018


Ingat Bengkulu pasti yang pertama terlintas adalah Bunga Rafflesia dan Benteng Malborough. Mengapa? Karena dua hal ini sama-sama ada di buku pelajaran sekolah dan sering dibahas.

Tak pernah terpikir bahwa saya akan menginjakkan kaki langsung di Bumi Rafflesia ini dengan tiga kali kunjungan dengan tugas yang berbeda-beda. Yang pertama, saat tugas dari kantor tempat saya bekerja, Adam Air di Tahun 2006, lalu 2015 mengunjungi kembali kota ini unuk pekerjaan dari salah satu LSM untuk mewawancara para perempuan inspiratif. Ke tiga, atas undangan dari Alesha Wisata untuk Fam Trip bersama puluhan Blogger.

Senang tentunya, dari dua kunjungan sebelumnya yang belum ter-eksplor, di kunjungan ke tiga sempat mengeksplor banyak tempat. Wisata Bengkulu objeknya beragam dan banyak spot menarik yang bisa dinikmati.

Menikmati Jejak Sejarah di Museum Negeri Bengkulu

Bukan hal yang biasa saat menapaki jejak-jejak sejarah di sana. Karena ketika melihat barang sejarah yang dipamerkan di galeri, pikiran melayang ke peradaban tersebut. Membaca keterangan yang tertera seolah berdialog dengan pelaku sejarah yang terpampang.

Apa dan di mana saja sejarah yang menghanyutkan diri ke masa lampau itu?

Tradisi menimang anak di ruangan khusus seperti ini dipercaya membuat keeratan bonding
Naskah Tanduk, tulisan dituangkan dalam tanduk kerbau
Peninggalan aksesoris
Tabot

Museum Negeri Bengkulu yang terletak di Jalan Pembangunan Padang Harapan ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Di dalamnya terdapat berbagai benda seni dan peninggalan kebudayaan yang sarat makna. Seperti Tabot, Kain Besurek, pakaian adat, perhiasan, peralatan makan dan masak, Kamar pengantin, Kamar bermain untuk anak, naskah yang tertulis di tanduk dan lain sebagainya.

Dari Museum ini saya jadi mempelajari bagian-bagian Bengkulu yang terdiri dari 1 kotamadya (Kota Bengkulu) dan 8 kabupaten (Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiag, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Muko-Muko dan Kabupaten Bengkulu Utara)

Setiap daerah mempunyai ciri khas dan unggulan masing-masing. Misalnya Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong terdapat banyak habitat puspa langka. Sedangkan di Kabupaten Bengkulu Utara terdapat pulau cantik yang menjadi wajib kunjung para wisatawan juga, yakni Pulau Enggano.

Lebih dekat dengan Bung Karno dan keluarganya di Rumah Peninggalan Soekarno saat pengasingan pada 1938 – 1942.

Rumah peninggalan Soekarno
Menyusuri setiap ruangan terasa merinding. Melihat buku-buku tebal yang masih tersusun rapi dan lapuk dimakan usia. Mengundang saya untuk membukanya namun tak dizinkan oleh penjaganya, dengan alasan takut hancur karena kondisinya sudah sangat rapuh.

Buku-buku yang dibaca Pak Soekarno
Ruang tidur Pak Soekarno dan Ibu Inggit

Tempat tidur Ratna Djuami, anak angkat Soekarno dan Ibu Inggit

Di samping rak buku ada tempat tidur rapi dengan sprei serba putih dengan sarung bantal yang tertata rapi. Tertulis bahwa itu adalah tempat tidur Sang Proklamator bersama istri keduanya, Ibu Inggit Garnasih. Lalu saya beralih ke pigura-pigura besar menampilkan foto-foto keluarga Bung Karno. Termasuk Ratna Juami dan Fatmawati muda yang masih sekolah.


Melihat foto tersebut, saya jadi agak gimana gitu ya, terbawa emosi naluri perempuan hahaha. Tiba-tiba ingat bagaimana perasaan Ibu Inggit saat itu. Namun itu adalah takdir tentunya ya? Sang Proklamator sebenarnya tak ingin berpisah dengan Ibu Inggit, apa daya takdir berkata lain.

Ibu Fatmawati akhirnya menjadi ibu negara yang paling dikenal masyarakat Indonesia dibanding istri-istri Bung Karno yang lain.

Bangunan tua yang antik ini serasa adem dan semua kursi, meja, sepeda serta barang-barang yang terdapat di ruangan tersebut semua masih asli dan terawat dengan baik. Jika datang ke sini, jangan lupa ke halaman belakang. Sebab di sana ada pernak-pernik Bengkulu seperti Kain Besurek dan oleh-oleh khas yang bisa dibeli.

Benteng Malborough

Dari rumah pengasingan Bung Karno, kami menuju Benteng Malborough. Luas benteng nan megah ini terhampar di pinggir pantai. Konon, benteng ini terkepung oleh lautan sehingga tawanan susah untuk kabur. Dalam benteng ini terdapat ruangan-ruangan berjeruji besi tempat para tahanan bernaung. Gelap, dingin dan sepi.

Benteng Malborough

Selain ruangan-ruangan tahanan, ada ruangan luas tempat diorama pelaku sejarah. Yang sangat menarik perhatian saya adalah diorama Ir.Soekarno bersama Residen Bengkulu C.E Maier yang sedang berdialog di Fort Malborough pada 1940. Ir.Soekarno diminta pemerintah Belanda untuk merancang tugu peringatan penyerangan Jerman terhadap Belanda.

Ir.Soekarno menolak secara halus dengan menyusun tiga buah batu saja untuk memenuhi permintaan pemerintah Belanda tersebut. Saya membayangkan betapa harga diri bangsa Indonesia naik pada moment itu.

Oh ya , keluar dari Benteng Malborough, jalan 100 meter ke Kampung Cina, ada Tugu Thomas Parr, tugu ini dibangun setahun setelah kematian Residen Inggris di Bengkulu Tahun 1807.

Tugu Thomas Parr

Tarian Doll
Ikut memainkan doll
Bersama para penari

Setelah menikmati suasana masa lampau, kami berkumpul di halaman benteng yang luas dengan rumput hijau yang menghampar. Kami disambut tarian selamat datang dan Doll Performance.
Doll performance ini begitu dinamis dan kami boleh menari dan memukul gendang bersama para penari.Seru!

Nantikan tulisan saya tentang Pantai Panjang dan ke khasan lainnya di artikel terpisah.

Kunjungi juga:
Festival Bumi Rafflesia

  • Share:

You Might Also Like

11 comments

  1. Banyak hal menarik yg bisa dilihat di Bengkulu yaa.. Tempat tidur Pak Karno mengingatkan tempat tidurnya alm si mbah saya di Kudus, mirip2 ��

    ReplyDelete
  2. Wah jadi nostalgia Famtrip Bengkulu 2017,... Kapan ke Bengkulu lagi mbak?

    ReplyDelete
  3. keren bu. yang di Kaltim muat juga dong, kan sudah ambil foto di Bandaranya

    ReplyDelete
  4. Wuiihh ternyata buanyaaakk hal menarik di Bengkulu ya

    ReplyDelete
  5. Wah jadi kepingin kesana. Menjelajah seluruh sudut bengkulu

    ReplyDelete
  6. Ya sejarah memang menyimpan kenangan perasaan bersama dengan benda-benda yang ditinggalkannya...wisata sejarah memiliki pesona tersendiri ya mbak...hehe

    ReplyDelete
  7. Wah lewat tulisan teh Ani aq jd tau tntg Bengkulu dan sejarahnya..kpn2 pgn bgt bs kesana :)

    ReplyDelete
  8. Belakangan kalo liburan aku juga lebih suka datang ke tempat-tempat bersejarah. Belum pernah ke Bengkulu dan setelah baca tulisan Mba Ani jadi pengen ke Bengkulu.

    ReplyDelete
  9. Seru ya Teh, jalan-jalan di Bengkulu. Kawasan yang penuh peninggalan sejarah, bisa dikulik cerita-cerita di dalamnya

    ReplyDelete
  10. Good information Teh Ani, bisa jadi tour guide aku nantinya kalau jalan-jalan ke Bengkulu. Sumatera memang gudangnya sejarah dan tempat wisata ya.

    ReplyDelete