Ingat Bengkulu pasti
yang pertama terlintas adalah Bunga Rafflesia dan Benteng Malborough. Mengapa?
Karena dua hal ini sama-sama ada di buku pelajaran sekolah dan sering dibahas.
Tak pernah terpikir
bahwa saya akan menginjakkan kaki langsung di Bumi Rafflesia ini dengan tiga
kali kunjungan dengan tugas yang berbeda-beda. Yang pertama, saat tugas dari
kantor tempat saya bekerja, Adam Air di Tahun 2006, lalu 2015 mengunjungi
kembali kota ini unuk pekerjaan dari salah satu LSM untuk mewawancara para
perempuan inspiratif. Ke tiga, atas undangan dari Alesha Wisata untuk Fam Trip
bersama puluhan Blogger.
Senang tentunya, dari
dua kunjungan sebelumnya yang belum ter-eksplor, di kunjungan ke tiga sempat
mengeksplor banyak tempat. Wisata Bengkulu objeknya beragam dan banyak spot
menarik yang bisa dinikmati.
Menikmati
Jejak Sejarah di Museum Negeri Bengkulu
Bukan hal yang biasa
saat menapaki jejak-jejak sejarah di sana. Karena ketika melihat barang sejarah
yang dipamerkan di galeri, pikiran melayang ke peradaban tersebut. Membaca
keterangan yang tertera seolah berdialog dengan pelaku sejarah yang terpampang.
Apa dan di mana saja
sejarah yang menghanyutkan diri ke masa lampau itu?
Tradisi menimang anak di ruangan khusus seperti ini dipercaya membuat keeratan bonding |
Naskah Tanduk, tulisan dituangkan dalam tanduk kerbau |
Peninggalan aksesoris |
Tabot |
Museum Negeri Bengkulu
yang terletak di Jalan Pembangunan Padang Harapan ini dikelola oleh Pemerintah
Provinsi Bengkulu. Di dalamnya terdapat berbagai benda seni dan peninggalan
kebudayaan yang sarat makna. Seperti Tabot, Kain Besurek, pakaian adat,
perhiasan, peralatan makan dan masak, Kamar pengantin, Kamar bermain untuk
anak, naskah yang tertulis di tanduk dan lain sebagainya.
Dari Museum ini saya
jadi mempelajari bagian-bagian Bengkulu yang terdiri dari 1 kotamadya (Kota
Bengkulu) dan 8 kabupaten (Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten
Seluma, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiag, Kabupaten Rejang Lebong,
Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Muko-Muko dan Kabupaten Bengkulu Utara)
Setiap daerah mempunyai
ciri khas dan unggulan masing-masing. Misalnya Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong
terdapat banyak habitat puspa langka. Sedangkan di Kabupaten Bengkulu Utara
terdapat pulau cantik yang menjadi wajib kunjung para wisatawan juga, yakni
Pulau Enggano.
Lebih
dekat dengan Bung Karno dan keluarganya di Rumah Peninggalan Soekarno saat pengasingan
pada 1938 – 1942.
Rumah peninggalan Soekarno |
Menyusuri setiap
ruangan terasa merinding. Melihat buku-buku tebal yang masih tersusun rapi dan
lapuk dimakan usia. Mengundang saya untuk membukanya namun tak dizinkan oleh
penjaganya, dengan alasan takut hancur karena kondisinya sudah sangat rapuh.
Buku-buku yang dibaca Pak Soekarno |
Ruang tidur Pak Soekarno dan Ibu Inggit |
Tempat tidur Ratna Djuami, anak angkat Soekarno dan Ibu Inggit |
Di samping rak buku ada
tempat tidur rapi dengan sprei serba putih dengan sarung bantal yang tertata
rapi. Tertulis bahwa itu adalah tempat tidur Sang Proklamator bersama istri
keduanya, Ibu Inggit Garnasih. Lalu saya beralih ke pigura-pigura besar
menampilkan foto-foto keluarga Bung Karno. Termasuk Ratna Juami dan Fatmawati
muda yang masih sekolah.
Melihat foto tersebut,
saya jadi agak gimana gitu ya, terbawa emosi naluri perempuan hahaha. Tiba-tiba
ingat bagaimana perasaan Ibu Inggit saat itu. Namun itu adalah takdir tentunya
ya? Sang Proklamator sebenarnya tak ingin berpisah dengan Ibu Inggit, apa daya
takdir berkata lain.
Ibu Fatmawati akhirnya
menjadi ibu negara yang paling dikenal masyarakat Indonesia dibanding
istri-istri Bung Karno yang lain.
Bangunan tua yang antik
ini serasa adem dan semua kursi, meja, sepeda serta barang-barang yang terdapat
di ruangan tersebut semua masih asli dan terawat dengan baik. Jika datang ke
sini, jangan lupa ke halaman belakang. Sebab di sana ada pernak-pernik Bengkulu
seperti Kain Besurek dan oleh-oleh khas yang bisa dibeli.
Benteng
Malborough
Dari rumah pengasingan
Bung Karno, kami menuju Benteng Malborough. Luas benteng nan megah ini terhampar
di pinggir pantai. Konon, benteng ini terkepung oleh lautan sehingga tawanan
susah untuk kabur. Dalam benteng ini terdapat ruangan-ruangan berjeruji besi
tempat para tahanan bernaung. Gelap, dingin dan sepi.
Benteng Malborough |
Selain ruangan-ruangan
tahanan, ada ruangan luas tempat diorama pelaku sejarah. Yang sangat menarik
perhatian saya adalah diorama Ir.Soekarno bersama Residen Bengkulu C.E Maier
yang sedang berdialog di Fort Malborough pada 1940. Ir.Soekarno diminta
pemerintah Belanda untuk merancang tugu peringatan penyerangan Jerman terhadap
Belanda.
Ir.Soekarno menolak
secara halus dengan menyusun tiga buah batu saja untuk memenuhi permintaan
pemerintah Belanda tersebut. Saya membayangkan betapa harga diri bangsa
Indonesia naik pada moment itu.
Oh ya , keluar dari Benteng Malborough, jalan 100 meter ke Kampung Cina, ada Tugu Thomas Parr, tugu ini dibangun setahun setelah kematian Residen Inggris di Bengkulu Tahun 1807.
Tugu Thomas Parr |
Tarian Doll |
Ikut memainkan doll |
Bersama para penari |
Setelah menikmati
suasana masa lampau, kami berkumpul di halaman benteng yang luas dengan rumput
hijau yang menghampar. Kami disambut tarian selamat datang dan Doll Performance.
Doll
performance ini begitu dinamis dan kami boleh
menari dan memukul gendang bersama para penari.Seru!
Nantikan tulisan saya
tentang Pantai Panjang dan ke khasan lainnya di artikel terpisah.
Kunjungi juga:
Festival Bumi Rafflesia
Kunjungi juga:
Festival Bumi Rafflesia
11 comments
Banyak hal menarik yg bisa dilihat di Bengkulu yaa.. Tempat tidur Pak Karno mengingatkan tempat tidurnya alm si mbah saya di Kudus, mirip2 ��
ReplyDeleteWah jadi nostalgia Famtrip Bengkulu 2017,... Kapan ke Bengkulu lagi mbak?
ReplyDeletejadi pingin ke bengkulu...
ReplyDeletekeren bu. yang di Kaltim muat juga dong, kan sudah ambil foto di Bandaranya
ReplyDeleteWuiihh ternyata buanyaaakk hal menarik di Bengkulu ya
ReplyDeleteWah jadi kepingin kesana. Menjelajah seluruh sudut bengkulu
ReplyDeleteYa sejarah memang menyimpan kenangan perasaan bersama dengan benda-benda yang ditinggalkannya...wisata sejarah memiliki pesona tersendiri ya mbak...hehe
ReplyDeleteWah lewat tulisan teh Ani aq jd tau tntg Bengkulu dan sejarahnya..kpn2 pgn bgt bs kesana :)
ReplyDeleteBelakangan kalo liburan aku juga lebih suka datang ke tempat-tempat bersejarah. Belum pernah ke Bengkulu dan setelah baca tulisan Mba Ani jadi pengen ke Bengkulu.
ReplyDeleteSeru ya Teh, jalan-jalan di Bengkulu. Kawasan yang penuh peninggalan sejarah, bisa dikulik cerita-cerita di dalamnya
ReplyDeleteGood information Teh Ani, bisa jadi tour guide aku nantinya kalau jalan-jalan ke Bengkulu. Sumatera memang gudangnya sejarah dan tempat wisata ya.
ReplyDelete