Hulukali Sajikan Kuliner Khas Tangerang Dengan View Sungai Cisadane

By Food Travel Zone - November 18, 2018

Owner Hulukali yang pakai baju hitam semua ki-ka Giri, Ilyas dan Iden. Selebihnya saya teman-teman Blogger


Apa yang terbersit ketika mendengar anak millennial? Kalau saya berpendapat mereka kreatif dan lebih peka dengan peluang. Bahkan berani gambling dan berani menghadapi tantangan seberat apapun. Tapi kreativitasnya tak diragukan.

Saya temukan pada 3 anak muda yang saya rasa mereka adalah dari generasi millennial. Mereka adalah Ilyas Kausar, Giri Rindra Wardana dan Iden Fikri. Ketiganya bersahabat sejak SMA dan mereka sekolah di SMAN 1 Tangerang. Kini, Ilyas tengah menempuh kuliah S2 sementara Giri dan Iden sudah bekerja di perusahaan berbeda.

Tiga pemuda ini mengelola Kafe Hulukali dengan sistem kekeluargaan, bagi peran dan bagi hasil. Saling melengkapi sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing. Kebetulan sekali, mereka mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam mengelola kafe, baik secara legalitas maupun komersialnya.

Nasi Jagal
Laksa Tangerang A la Hulukali
Mie Goreng pesanan saya 


Ilyas, Giri dan Iden tak semata mendirikan kafe. Lebih dari itu. Selain punya tujuan bisnis, mereka mengusung misi untuk mempromosikan kuliner khas Tangerang.

“Selama ini, belum banyak yang mengenal makanan khas Tangerang. Makanya kita bertiga ingin menonjolkanya di sini. Agar pengunjung punya kenangan dan kesan menarik terhadap Tangerang. Setidaknya, kami bisa berkontribusi promosikan Tangerang melalui kuliner.” Ujar Iyas.

Giri menjelaskan soal Laksa yang menjadi andalan untuk dipromosikan sebagai kuliner khas Tangerang. Menurutnya, Laksa merupakan makanan yang datang dari Tiongkok dan di Indonesia dimodifikasi bumbunya sesuai kultur yang ada. Seperti penambahan santan, toge, rempah khas Indonesia dengan toping telur dan daun bawang.

“Tiap orang yang pernah ke Tangerang, jika ditanya sudah pernah makan apa? Pasti jawabnya Laksa. Ya, sudah kami usung kuliner ini sebagai makanan andalan di sini. Supaya pengunjung tertarik ke Laksa, maka kami modifikasi lagi biar kekinian. Seperti mencampurkan bahan ramen yang sedang digemari anak muda sekarang.” Kata Giri.

Ilyas mengamini dan menambahkan bahwa laksa yang ada di Hulukali, mie nya terbuat dari 100% beras dan bumbunya semua segar dan natural.

Iden menambahkan, Hulukali juga punya menu khas Tangerang lainnya, yakni Nasi Jagal tampilannya gak se-seram namanya lho! Menurutnya, Nasi Jagal berasal dari warung pinggir tempat penjagalan sapi. Makanya disebut nasi jagal. Dan sudah tersebar di beberapa kaki lima di Tangerang.
“Kami pikir, Nasi Jagal bisa naik kelas menjadi hidangan kafe dan sama-sama diusung sebagai makanan khas Tangerang dan ini harus menjadi menu andalan.” Tandas Iden.

Saya sudah mencoba semua menu andalan tersebut dan memang ada ciri khas unik serta porsinya sangat pas. Tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Rasanya familiar di lidah. Gak aneh-aneh.
Pesanan saya yang lainnya, adalah Mie Goreng yang isinya super lengkap. Yang saya suka, komposisi antara mie, sosis, daging dan sayuannya seimbang dan bikin kenyang hati senang. Apalagi pakai toge kesukaan saya. Harganya worth it banget.

Oh ya, bagi pencinta kopi. Jangan leatkan buat mencicipi Kopi Buaya ini adalah perpaduan kopi dan daun pandan, aromanya khas dan menurut Mas Dzulfikar dan Mas Ono yang memesan kopi ini, rasanya yang mendominasi adalah aroma pandannya tapi rasa tetap kopi. Unik kan?

Ilyas mengatakan bahwa Kopi Buaya menjadi ciri khas Hulukali. Dan menu kopi di Hulukali sangat bervariasi dan dibuat perpaduan antara kopi arabica dan robusta. Banyak kopi yang didatangkan dari beberapadaerah, seperti Kopi Gayo, Kopi Toraja dan lain-lain.

Mereka menyajikan menu kopi dipastikan bahan dasarnya adalah kopi berkualitas dan asli. Saya kalau saja dekat dengan Hulukali, pasti tiap hari ngopi di sini hehehe.

Pinggiran Sungai Cisadane dekat Kafe Hulukali

Hulukali letaknya di pinggiran Sungai Cisadane yang sekarang sudah ditata menarik dan menjadi magnet buat para pengunjung sebagai tempat rekreasi murah meriah karena banyak spot untuk foto yang cakep. Bahkan ada jembatan kaca di atas sungai yang asyik buat foto karena bisa sambil uji nyali juga.

Jika mau ke Hulukali sekaligus menikmati suasana pinggir Cisadane River, bisa menggunakan kereta api turun di Stasiun Tangerang lalu naik angkot atau ojek sudah dekat banget. Atau jika naik kendaraan pribadi, bisa searching rute di google maps. Pokoknya mudah ditemukan dan mudah dijangkau.

Hulukali buka mulai pukul 03 sore dan tutup pukul 11 malam. Jika malam minggu bisa buka hingga pukul 12 malam.

Ini alamat Hulukali : Jl. Benteng Jaya No.38, RT.3/RW.9, Sukarasa, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15111




  • Share:

You Might Also Like

20 comments

  1. Buat yang suka minuman unik, harus coba Kopi Buaya :)

    ReplyDelete
  2. wah penasaran sama rasa kopi buaya

    ReplyDelete
  3. Seru sepertinya main ke sini untuk sekedar ngocip (ngobrol sambil icip icip).

    ReplyDelete
  4. Belum pernah sih nyobain laksa. Jadi penasaran.

    Sering lewat jembatan sungai cisadane. Tapi belum pernah mampir. Unik gitu ada kacanya

    ReplyDelete
  5. Penasaran dengan yang namanya nasi jagal, rasanya seperti apa ya? Namanya unik…

    ReplyDelete
  6. Teteh... gambar kopinya mana? :(
    Nasi Jagal pedas ngga Teh? Sapa tahu bisa mampir ke Tangerang sama Dudu hehe

    ReplyDelete
  7. Ih kok asik ya sekarang sungai Cisadane
    Berdandan cantik rupanya dia
    Hilang sudah image kotor, bau dan sering banjir itu
    Jadi pengen jalan-jalan ke sana

    ReplyDelete
  8. lah kok aku kok baru ya mba makanan Laksa n Nasi jagal dari Tangerang padahal alm nenek orang Tangerang hahaha

    keren banget deh persahabatan yg saling support sampe bisa bikin bisnis bareng

    ReplyDelete
  9. Tertarik sama kopi buayanya, sepertinya enakk. Kapan2 kalo lewat sana mampir ahh.

    ReplyDelete
  10. Kopi dan pandan keduanya memiliki wnagi yang kuat dan khas. Saya penasaran kalau kedua wangi ini disatukan dan seperti apa kenikmatannya :)

    ReplyDelete
  11. Wah keren nih tiga aank muda ini...btw blm pernah nyoba makanan khas Tangerang deh..jd penasaran liat penampakannya..

    ReplyDelete
  12. Wah blog baru Teh?
    Aku selama ini blm pernah bener2 keliling Tanggerang, pengen jg kapan2 datang ke Tanggerang khusus buat menikmati kotanya. Area kali Cisadane bagus ya...
    Blm pernah makan laksa juga hehe. Moga kapan2 ada kesemmpatan makan di kafe yg dikelola 3 anak muda itu

    ReplyDelete
  13. Atuhlaah, aku meuni belum pernah makan laksa Teh :(

    Jadi pengen cobain kopi buaya Teh, gimana tuh rasanya kopi campur daun pandan kayaknya sedap dan gemas deh :)

    ReplyDelete
  14. lokasinya unik
    trus pemilihan namanya juga kece niih
    unik...
    menunya juga khas dan menarik...jd pingin ke hulukali

    ReplyDelete
  15. Wah asyik bener ini..Ke Hulukali makan laksa, nasi jagal dan minum kopi buaya..Mau bangets . Ini enggak jauh juga dari rumah.
    Suka dengan pemilihan namanya...Hulukali!

    ReplyDelete
  16. Buka ini mlam-malam, jadi ngedadak lapar banget. Kapan coba main ke tempat ini

    ReplyDelete
  17. Asik banget kafenya ada tempat instagrammabel jg. Ternyata Laksa itu khas Tangerang ya

    ReplyDelete
  18. Aku kagum sama mereka teh masih muda tapi jiwa bisnisnya kuat, dan menu makananya itulohhh wuenakk sekali ditambah dengan porsi yang besar jadi puas banget makanya, kepingin balik lagi deh aku kesana :)

    ReplyDelete
  19. Wah jujur aku baru tahu kuliner khas Tangerang teh. Bisa nih aku rekomendasikan temenku yg erku jung ke Jakarta. Soalnya aku suka bngung kau rekomendasiin makanan apa di Jakarta, hehe.

    ReplyDelete
  20. Ketiga pemuda yang kreatif, dan jago membaca peluang.inovasinya juga cukup unik menyajikan menu khas wilayah tempat tinggal mereka yang mungkin belum banyak dikenal. Btw..laksanya menggoda banget Teh..duhh apalagi kalau dicicipi saat hangat ketika hujan

    ReplyDelete